Senin, 27 Februari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
My B'dAY.....
nah ini2 foto2 waktu aq ulang tahun
dikampus dikerjain arek2
aduh muangkeel rasane
waktu nyari brng2 yg disembunyiin
aku gk ada yang bantuin
ternyata eeeee,, ulAnG tahun,,
hehehehe gak sadar!!!
ini waktu NAK2 ngasih kejutan??>>><<
buat teman2 sy ucapkan terimakasih
mungkin gk bisa ngasih apa2
tp sy selalu berdoa untuk kesehatan dan kesuksesan kita bersama
............................................................:)
Selasa, 14 Februari 2012
FISHE, KOnsUMSI oksegent
Tujuan : Untuk Mengetehui
Konsumsi Oksigen Dan Mengukur Kecepatan Metabolisme Pada Berbagai Hewan.
I.
Dasar
Teori
Proses
respirasi pada serangga, sama dengan pada organisme lain, merupakan proses
pengambilan oksigen (O2), untuk diproses dalam mitokhondria. Baik serangga
terestrial maupun akuatik membutuhkan O2 dan membuang CO2, namun pada keduanya
terdapat perbedaan jelas: di udara terdapat kl. 20% oksigen, sedang di air 10%.
Oleh karenanya kecepatan diffusinya juga berbeda, di air 3 x 106 lebih
kecil daripada kecepatan diffusi O2 di udara.
Sistem
pernafasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem terbuka dan
sistem tertutup. Digunakan alat/organ yang disebut spirakulum (spiracle),
jugatabung-tabung trakhea dan trakheola. Tekanan total
dari udara sebenarnya merupakan jumlah tekanan gas N2, O2, CO2 dan gas-gas
lain. O2 sendiri masuk ke dalam jaringan dengan satu proses tunggal: adanya
tekanan udara dalam jaringan. Tekanan O2 dengan demikian harus lebih besar
daripada tekanan udara dalam jaringan, sebaliknya tekanan CO2 dalam jaringan
harus lebih besar dibanding yang ada di udara
Pada
umumnya serangga akuatik kecil luas permukaan tubuhnya lebih besar daripada
volumenya, sehingga diffusi O2 dapat berjalan dengan baik berhubung luas
permukaan yang cukup untuk akomodasi aliran O2 dari luar tubuh. Sebaliknya pada
serangga yang ukurannya lebih besar, harus dibantu dengan menggunakan kantung
udara (air-sacs), yang mengumpulkan udara dengan mekanisme kontraksi, yang
harus didukung oleh suatu sistem pemanfaatan energi. Contohnya pada beberapa
jenis belalang yang mampu hidup di dalam air.
Sistem
respirasi terbuka banyak digunakan oleh serangga-serangga
darat dan beberapa jenis serangga air, sedang sistem tertutup digunakan
oleh serangga air, yang tidak menggunakan spirakulum, antara lain untuk
mencegah supaya jangan terjadi evapotranspirasi.
Pada
kepik air (Belastomatidae) digunakan apa yang disebut "insang fisis"
atauphysical gill digunakan untuk mengumpulkan gelembung, dan
jaringan mengambil O2 dari dalam gelembung-gelembung udara yang disimpan. Jika
tekanan parsial O2 menurun,tekanan udara di dalam air menjadi lebih besar, akan
ada gerakan udara dari dalam air ke dalam tubuh serangga, sehingga terkumpullah
gelembung-gelembung udara. Apabila di dalam gelembung udara yang disaring
tersebut sudah terkandung terlalu banyak N2, maka serangga akan muncul ke
permukaan dan membuka mulut.
Sebaliknya
terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air dengan bantuan
suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara. Dengan alat
ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil langsung
(bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini sering juga disebut sebagai
insang fisis khusus (special physical gill). Karenanya serangga mampu
bertahan di dalam air dalam jangka waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada
yang memanfaatkan insang trakheal (tracheal gill), yang merupakan insang
biologis, berfungsi karena gerak biologis.
Gbr. Trakea pada serangga
Oksigen dari luar masuk lewat
spirakel. Kemudian udara dari spirakel menujupembuluh-pembuluh trakea dan
selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang
disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan
alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan
dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas
terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi
yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada
vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga,
misalnya belalang: Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih
sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut
belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan
udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara
di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi
mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya
mengangkut CO2
basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada
serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat
cairan sehingga udara mudah berdifusi kejaringan. Pada serangga air seperti
jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke
perxnukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai
gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya,
kepik Notonecta sp.mempunyai gelembung udara di organ yang
menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan
melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang
mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau
pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari
cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
Kalajengking dan laba-laba besar
(Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku,
sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku. Paru-paru buku memiliki gulungan
yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki
lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga
memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan
oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur
II.
Alat
Dan Bahan
1. Respirometer
sederhana
2. Pipet
tetes
3. Timbangan
4. Kapas
5. Vaselin
6. Kristal
NaOH/KOH
7. Eosin
8. Hewan
percobaan (kecoak, jangkrik, belalang, dan sebagainya)
III.
Prosedur
1. Masukkan
kristal NaOH atau KOH kedalam botol respirometer sederhana.
2. Tutup
kristal NaOH/KOH dengan selapis kapas, agar binatang yang diselidiki tidak
tersentuh oleh kristal tersebut.
3. Masukkan
hewan percobaan tertentu yang sudah diketahui beratnya kedalam botol respirometer.
4. Tutup
botol dengan penutup pada pipa berskala, kemudian tutup ujung pipa berskala
dengan ujung jari selama 2-5 menit kemudian tetesi ujung pipa tersebut dengan
larutan eosin. (agar tidak bocor olesi penutup botol itu dengan vaselin)
5. Tandailah
letak eosin, amatilah perubahannya pada setiap 5 menit selama 15 menit dan
catat hasilnya.
6. Lakukan
percobaan ini dengan variasi berat badan hewan yang berbeda pada hewan
tertentu.
7. Buatlah
grafik yang menunjukkan hubungan antara berat badan suatu hewan dengan kebutuhan
oksigen dalam waktu tertentu.
IV.
Masalah
1. Mengapa
dalam botol tersebut disimpan NaOH/KOH? Jelaskan !
2. Mengapa
tetesan eosin pada pipa berskala bergerak mendekati botol respirometer?
3. Adakah
hubungan antara berat badan suatu hewan dengan kebutuhan oksigen dalam
pernafasannya?
V.
Hasil
Pengamatan Dan Pembahasan
v Tabel konsumsi oksigen oleh
kecoa dengan berat 0,57 gr. Dengan rata-rata
kecepatan kecoa dalam mengkonsumsi oksigen 0,03 ml/menit.
5 menit ke
|
Banyak
prpindahan strip
|
Volume (ml)
|
1
|
+ 22
|
0,22 ml
|
2
|
+15
|
0,15 ml
|
3
|
+9
|
0,09m
|
v Tabel konsumsi oksigen oleh
capung dengan berat 0,10 gr. Dengan rata-rata
kecepatan capung dalam mengkonsumsi oksigen 0,047 ml/menit.
5 menit ke
|
Banyak prpindahan
strip
|
Volume (ml)
|
1
|
+ 13.5
|
0.135 ml
|
2
|
+22.5
|
0.225 ml
|
3
|
+35
|
0.35ml
|
v Dalam botol disimpan NaOH/KOH karena NaOH/KOH merupakan basa kuat, yang apabila dimasukkan ke dalam
botol akan memberikan efek panas pada botol juga pada serangga, sehingga
serangga akan melakukan respirasi lebih cepat.
v Ujung tangan diletakkan pada ujung pipa berskala
dilakukan agar udara dari luar tidak masuk ke dalam tabung percobaan sehingga
udara pada respirometer tetap.
v Eosin diletakkan pada ujung pipa berskala digunakan
sebagai tanda pada saat serangga melakukan respirasi maka warna merah dari
eosin akan bergerak masuk kedalam pipa berskala dan menandakan adanya kegiatan
serangga untuk bernafas.
v Bergeraknya eosin ke dalam alat respirometer dikarenakan
pada serangga terdapat gejala yang di sebut respirasi siklik, yaitu pengeluaran
CO2 terjadi pada jangka waktu tertentu dari mulai satu minggu sekali
sampai beberapa jam sekali.
v Hubungan antara berat
badan suatu hewan dengan kebutuhan oksigen dalam pernafasannya, apabila berat badan suatu hewan lebih besar maka
konsumsi o2 semakin sedikit.
VI.
Kesimpulan
Proses
respirasi pada serangga, sama dengan pada organisme lain, merupakan proses
pengambilan oksigen (O2), untuk diproses dalam
mitokhondria. Baik serangga terestrial maupun akuatik membutuhkan O2
dan membuang CO2, namun pada keduanya terdapat perbedaan jelas: di
udara terdapat kl. 20% oksigen, sedang di air 10%.
Oleh
karenanya kecepatan diffusinya juga berbeda, di air 3 x 106 lebih kecil
daripada kecepatan diffusi O2 di udara. Sistem pernafasan pada serangga
mengenal dua sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.
Digunakan alat/organ yang disebut spirakulum (spiracle),
juga tabung-tabung trakhea dan trakheola.
Pada percobaan kali ini
bergeraknya eosin ke dalam alat respirometer dikarenakan pada serangga terdapat
gejala yang di sebut respirasi siklik, yaitu pengeluaran CO2 terjadi
pada jangka waktu tertentu dari mulai satu minggu sekali sampai beberapa jam
sekali. Sehingga O2 yang di hirup oleh serangga tidak segera di
keluarkan dalam bentuk CO2.
Dan pada percobana didapatkan
hasil bahwa hubungan antara berat badan suatu hewan
dengan kebutuhan O2
dalam pernafasannya, apabila berat
badan suatu hewan lebih besar maka konsumsi O2 semakin sedikit.
Daftar
Pustaka
Tim Pembina Mata Kuliah Fisiologi Hewan. 2008. Pedoman praktikum fisiologi hewan. Surabaya:Universitas
Muhammadiyah Surabaya
Winatasasmita, Djamhur.
1985. Fisiologi Hewan Dan Tumbuhan.
Jakarta : Universitas Tebuka
http://www.edmart.staff.ugm.ac.id/?satoewarna=index&winoto=base&action=listmenu&skins=2&id=189&tkt=4
FISHE,, KERJA JANTUNG
I.
TUJUAN
Untuk
mengetahui kerja atau denyut jantung di dalam maupun di luar tubuh.
II. DASAR TEORI
Jantung (bahasa Latin,
cor) adalah sebuah rongga, rongga organ
berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Istilah kardiak
berarti berhubungan dengan jantung,
dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu
organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran
darah.
Permukaan Jantung
Bagian-bagian
dari jantung
Ukuran jantung manusia kurang lebih
sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan
endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah
dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun
tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang
tertempel pada diafragma. Lapisan
pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih
longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang
terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya
oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar,
seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada
lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
Struktur
Internal Jantung
Secara
internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding
jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis
dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk
memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai
peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian
tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing
belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan
katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup
berdaun dua).
Cara Kerja Jantung
Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke
dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong
darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui
katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju
ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya
akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran
darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan
didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini
melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah
kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Sistem
Peredaran Darah pada Hewan
- Sistem peredaran darah pada burung: Peredaran
darah pada burung merupakan peredaran darah tertutup serta ganda.
Alat-alat peredaran darah pada burung merpati, terdiri atas
jantungserta pembuluh darah. Jantungnya terdiri atas empat ruang,
yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Dalam Tiap
ruang jantung burung dibatasi sekat yang jelas sehingga darah yang
mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru nggak bercampur dengan
darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari seluruh tubuh.
- Sistem peredaran darah pada katak: Katak
Mempunyai sistem peredaran darah ganda, jantung katak terdiri atas tiga
ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan bilik mengapa. Karena
jantung katak hanya mempunyai satu bilik maka darah yang banyak mengandung
oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.
- Sistem peredaran darah pada serangga : Dalam
Sistem peredaran darah pada serangga merupakan sistem peredaran darah
terbuka sehingga darah dapat diedarkan langsung menuju jaringan tubuh
tanpa melalui pembuluh darah. Alat peredaran darahnya berupa jantung
pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh, terdapat lubang-lubang kecil
(ostium) yang punya suatu katup. Ketika jantung pembuluh berdenyut, ostium
pun tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta. Peredaran darah
belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme,
sedangkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon
dioksida dilakukan melalui sistem trakea.
- Sistem peredaran darah pada cacing : Cacing punya
alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh
darah perut, dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta fungsinya
sebagai jantung.
- Sistem peredaran darah pada ikan : Ikan memiliki
Sistem peredaran darah tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu
serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang
berasal dari bilik jantung kemudian dipompa melalui aorta yang akan menuju
insang. Kemudian di Dalam insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen
pun diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang banyak
mengandung oksigen kemudian dialirkan ke seluruh tubuh,
- Sistem peredaran darah pada reptil : Reptile
punya sistem peredaran darah ganda, jantungnya terdiri atas empat ruang,
yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Sekat
antara bilik kanan dan kiri pada reptil tidak sama sekali sempurna Jantung
reptil memiliki dua buah aorta, aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan
keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri
keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke
bagian belakang tubuh.
III. Alat Dan Bahan
1. Papan
Perentang
2. Jarum
3. Scapel
4. Kasa
5. Gunting
6. Cawan
Petri
7. Air
8. Larutan
Ringer Laktat Atau Nacl 0,85%
9. Katak
IV.
Prosedur
1. Dengan
tangan kiri, kepala katak ditekukkan kearah perutnya
2. Raba
lubang yang berada diantara kepala atau cranium dengan tulang belakangnya.
3. Tusukkan
jarum pada lubang tersebut, sambil mengarahkan jarum tersebut kearah rongga
tengkorak, ke arah kanan dan kiri, serta ke arah atas dan bawah (medulla spinalis).
Hal ini dilakukan agar katak tidak merasakan sakit.
4. Bentangkan
katak tersebut di atas papan, dengan di fiksir pada kedua ekstrimitasnya.
5. Lakukan
irisan pada bagian dada dan perut, lapis demi lapis tepatnya pada garis median.
6. Lakukan
pemotongan tulang sekitar rongga dada dan perut, maka akan tampak jantung yang
masih di bungkus oleh selaput berwarna putih. Selaput yang berbentuk kantung di
buka maka akan tampak jantung yang masih berdenyut.
Perhatikan:
-
Berapa kali jantung berdenyut dalam menitnya?
-
Tetesi jantung dengan air, hitung denyut
permenitnya!
-
Tetesi jantung dengan ringer laktat, hitung
denyut permenitnya, kemudian bersihkan!
7. Lepas
jantung dari jaringan sekitarnya, hati-hati jangan sampai otot jantung
terpotong.
8. Begitu
terlepas dari jarongan sekitarnya catat jam berapa.
9. Letakkan
jantung pada cawan petri,
Perhatikan:
-
Hitung denyutnya dalam satu menitnya?
-
Tetesi jantung dengan air, hitung denyut
permenitnya!
-
Tetesi jantung dengan ringer laktat, hitung
denyut permenitnya, jantung tidak perlu dibersihkan, bahkan perlu ditetesi lagi
sebanyak 1-3 tetes larutan tersebut terutama bila mongering. Amatilah, apakah
jantung masih berdenyut? Catat jam berapa jantung berhenti berdenyut?
V.
Masalah
1. Berapa
kali jantung katak berdenyut dalam satu menit?
a. Sebelum di
lepas dari tubuh
b. Sesudah di
lepas dari tubuh
c. Di
tetesi larutan sewaktu dalam dan sesudah diluar tubuh.
2. Berapa
lama jantung masih dapat berkontraksi dalam tubuh dan sesudah di luar tubuh
3. Mengapa
jantung katak tersebut masih dapat berkontraksi walaupun sudah dikeluarkan dari
tubuhnya?
VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Tabel
hasil pengamatan denyut jantung katak
Di
dalam tubuh katak
|
|||||||
Sebelum
di tetesi
|
Setelah
ditetesi air
|
Setelah
ditetesi NaCl 0,85 %
|
|||||
Menit
1
|
Menit
2
|
Menit
1
|
Menit
2
|
Menit
1
|
Menit
2
|
||
68 kali
|
68 kali
|
68 kali
|
66 kali
|
64 kali
|
64 kali
|
||
Di
luar tubuh katak
|
|||||||
Sebelum
di tetesi
|
Setelah
ditetesi air
|
||||||
Menit 1
|
Menit
2
|
Menit
1
|
Menit
2
|
||||
59 kali
|
56 kali
|
51 kali
|
60 kali
|
||||
Di
luar tubuh katak ( Setelah ditetesi NaCl 0,85 % )
|
|||||||
Menit
1
|
Menit
2
|
Menit
3
|
Menit
4
|
Menit
5
|
Menit
6
|
Menit
7
|
Menit
8
|
56
kali
|
55
kali
|
51
kali
|
48
kali
|
48
kali
|
38
kali
|
20
kali
|
4 kali
|
Ketketerangan
:
Ø Jantung
yang telah di keluarkan dari dalam tubuh katak di tetesi dengan larutan
fisiologis agar jantung tersebut dapat berdenyut lebih lama.
Ø Pada
menit ke 18 setelah di keluarkan dari tubuhnya jantung katak berhenti
berdenyut.
VII. KESIMPULAN
Jantung pada hewan ada dua
tipe yaitu jantung neorugenik dan jantung myogenik. Jantung yang dimiliki oleh
katak adalah jantung miogenik, dimana bila jantung tersebut dilepaskan dari
jaringan yang lain akan tetap dapat berdenyut karena adanya jaringan otot
khusus yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan pacu jantung. Pada hewan
vertebrata rendah seperti katak dan ikan simpul tersebut terletak pada sinus
venosus.
DAFTAR PUSTAKA
Winatasasmita Djamhur. 1985. Fisiologi hewan dan tumbuhan BIO 4205/3 SKS/MODUL 1-5
. departemen pendidikan dan kbudayaan universitas terbuka. Jakarta.
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/sistem-peredaran-darah-pada-makhluk-hidup/
24-10-2011, 17:07
Langganan:
Postingan (Atom)